1.
Contoh Kajian
Strukturalisme pada Puisi Anak
Kupu Kupu
Kupu Kupu
Terbanglah jauh menimggi
Di langit yang biru
Dengan sayapmu yang indah
Kupu Kupu
Cantiknya sayapmu
Membuat orang orang terpesona
Padamu, Kupu Kupu
Kupu Kupu
Sayapmu lembut menggelikan
Corak warnanya berwarna warni
Indah sekali sayapmu, wahai Kupu Kupu
Kupu Kupu
Terbanglah jauh tinggi,
di langit membiru
Oh, Kupu Kupu
Karya : Ratna Khansa Amira
Kategori: Alam, Anak
Prinsip
strukturalisme ialah memaknai setiap unsur dalam kaitannya dengan unsur-unsur
yang lainnnya, dan analisisnya bisa di mulai dari unsur manapun yang dianggap
menonjol. Judul dalam puisi di atas adalah “Kupu Kupu”. Berarti objek
yang di puisikan tentang kupu kupu, yaitu hewan yang di katakan memiliki
metamorposis sempurna. Dari kesempurnaan itulah kita di ajak untuk berimaji
tentang keindahan yang di miliki kupu kupu.
Bait ke-1
(1)
Kupu Kupu
Terbanglah jauh meninggi
Di langit yang biru
Dengan sayapmu yang indah
Pada
komposisi bunyi puisi di atas, terlihat bahwa stuktur bunyi yang membangun
bunyi bernada ceria berwarna berwarna (Efoni), ini terlihat pada kata: Kupu
Kupu, Terbanglah, biru, indah. Semuanya menyiratkan suasana
yang berwarna yang akhirnya menimbulkan perasaan ceria, dan ini di dukung pula
oleh rimanya yang di dominasi huruf
huruf vokal dan semi vokal (i,u,ah).
Konkretnya,
dengan mencermati susunan kata (diksinya), suasana ceria ini menyangkut dengan
keindahan. Bentuk keindahan ini terlihat dari pemilihan diksi sebagai kata
kunci dari bait ke-1, yaitu : kupu kupu dan indah. Dua kata
inilah yang secara pasti, jika diletakan pada kata apapun akan menciptakan
asosiasi yang indah (menyenagkan).
Jika
kita amati tiga baris setelah kata kupu kupu, merupakan gambaran tentang
kupu- kupu yang bisa terbang tinggi ke langit, dan cara ia terbang adalah
dengan sayapnya yang indah.
Bait
ke-2
(2)
Kupu Kupu
Cantiknya
sayapmu
Membuat orang
orang terpesona
Padamu, Kupu Kupu
Suasana
yang di timbulkan yang di bangun dari bait ke-2 adalah kekaguman. Jadi “ Kupu
Kupu” yang dikatakan salah satu makhluk indah mampu menciptakan rasa kagum
terhadapnya, kekaguman itu terumgkap pada :
Cantiknya
sayapmu
Membuat orang
orang terpesona
Dan jika kita amati, terdapat
hubungan yang nyata antara bait ke-1 dan bait ke-2, yaitu pada bait pertama
baris 4 diakhiri dengan kata “...sayapmu yang indah” di ulangi kembali
pada baris ke-2 di bait kedua “Cantiknya sayapmu” yang merupakan penegas
bahwa kupu-kupu itu indah. Dan dari keindahan tersebut mampu menciptakan rasa
kagum dan ini terlihat pada larik “Membuat orang orang terpesona” kata
terpesona mengekpresikan tentang kekaguman. Kata cantik dan terpesona
mempresentasikan rasa kagum, secara umum orang akan terkagum-kagum pada sesuatu
yang indah/ cantik.
Bait ke-3
(3)
Kupu Kupu
Sayapmu lembut menggelikan
Corak warnanya berwarna warni
Indah sekali sayapmu, wahai Kupu Kupu
Suasana
yang diciptakan pada bait ke-3 ini adalah keramaian, ini terlihat banyaknya
pengulangan kata (repetisi), pengulangan kata ini di tunjukan pada kata Kupu
Kupu, warna, dan sayapmu. Dari pengulangan ini terlihat
suasana yang ramai dan pada larik “Indah sekali sayapmu, wahai Kupu Kupu”
ada kata sekali yang mengartikan sesuatu yang lebih atau tak terhitung
nilainya. Jadi keindahan Kupu Kupu digambarkan sangat indah atau keindahannya
itu tek ternilai.
Bait
ke-3 ini merupakan dari bait ke-1, tentang keindahan “kupu kupu” yang dimiliki
pada sayapnya. Dalam hal ini, bait ke-3 merupakan penekanan dari keindahan yang
ada pada kupu kupu, yaitu keindahan sayapnya yang berwarna warni, yang mampu
membawanya terbang tinggi.
Hal
ini menunjukkan bahwa kupu kupu menggambarkan keindahan, dan keindahan itu
tergambar dari sayapnya yang berwarna warni. Agaknya, hal ini ada hubungan-nya
dengan bait ke-2, yang menjelaskan tertang kekaguman orang yang melihat
keindahan sayap kupu kupu tersebut.
Bait
ke-4
(4)
Kupu Kupu
Terbanglah jauh
tinggi,
di langit
membiru
Oh, Kupu Kupu
Dalam
hubunganya dengan penggunaan kata dan kombinasi bunyi yang tercipta, pada bait
ke-4, kata “Terbanglah” menjadi kata kuncinya. Artinya, kata “Terbanglah” mengandung asosiasi kerelaan atau memberikan
kebebasan. Karena bagaimanapun kupu kupu adalah makhluk yang memerlukan
kebebasan,. Karena jika kita berlebihan mengaguminya atau ingin memilikinya.
Itu akan berakibat buruk baginya, karena hewan ini dikenal memiliki fase hidup
yang singkat.
Jika
kita urutkan dari bait pertama sampai bait terakhir maka kesimpulan yang dapat
diambil ialah:
Bait
pertama (menggambarkan tentang keindahan kupu kupu).
Bait
kedua (menggambarkan rasa kagum orang pada keindahan kupu kupu).
Bait
ketiga ( menggambarkan alasan orang kagum pada kupu kupu yaitu sayapnya yang
berwarna warni).
Bait
keempat ( menggambarkan tentang hal yang perlu kita lakukan pada kupu kupu
yaitu membiarkannya hidup bebas).
Tema dan Amanat
Secara
keseluruhan, tema sebagai makna dasar dari puisi ini adalah tentang rasa kagum
terhadap keindahan kupu kupu dengan sayap-sayapnya yang indah berwarna warni. Sedangkan
amanat yang dapat kita petik adalah sebesar apapun kita kagum pada sesuatu
(kupu kupu) kita harus bisa merelakan
atau memberikan kebebasan pada sesuatu yang harus pergi, karena itu sudah
merupakan hukum alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar