Hansel dan Grettel
(Ubahan)
Dahulu
di sebuah hutan hiduplah keluarga kecil yang damai dan harmonis. Sang ayah
adalah seorang penebang kayu di hutan dan sang ibu sang penyihir putih dengan dua anak mereka “Hansel dan Grettel”.
Kehidupan mereka awalnya berjalan harmonis, namun semua berubah saat wanita tua
datang ke rumah kecil mereka. Ternyata wanita tua itu adalah penyihir hitam
yang merupakan musuh dari ibu Hansel dan Grettel. Pertempuran tak dapat terelakan, Hansel dan Grettel harus menyaksikan
sang ibu bertempur melawan penyihir jahat itu. Setelah lama kedua penyihir itu
bertarung. Akhirnya sang penyihir putih kalah oleh penyihir hitam, dan wanita
tua itu membawa penyihir putih bersamanya. Sang ayah yang mencoba menghalangi
akhirnya menemui ajalnya. Hansel dan Grettel yang saat itu masih berumur
belasan hanya bisa menangisi ayahnya yang meninggal dan sang ibu yang diculik
oleh penyihir jahat itu. Namun di balik kesedihan mereka, Hansel dan Grettel
berjanji akan membasmi semua penyihir hitam yang ada di dunia ini.
Lima
tahun berlalu, Hansel dan Grettel tumbuh menjadi pemuda yang tangguh, nama
mereka dikenal di mana-mana. Dan mereka pun di kenal dengan julukan sang
pemburu penyihir. Semua cara membasmi penyihir mereka dapatkan dari buku yang pernah
ibunya berikan sebelum ia diculik. Selama kurung lima tahun itu pula Hansel dan
Grettel mencari persembunyian penyihir hitam yang telah menculik ibu mereka.
Dan dari informasi yang mereka dapatkan dari berbagai sumber, akhirnya ia
menemukan tempat penyihir itu bersembunyi. Ternyata penyihir tua itu
bersembunyi di sebuah rumah tua di tengah hutan yang dimana tidak pernah satu
orang pun yang datang kesana. Tanpa basa basi Hansel dan Grettel segera pergi
ke hutan terlarang itu. Dengan berbekal buku petunjuk dari ibunya mereka berdua
siap bertempur dengan penyihir yang telah membunuh ayah mereka.
Akhirnya
mereka pun sampai di rumah penyihir itu bersembunyi. Mereka telah menyiapkan
tiga syarat yang dapat mengalahkan penyihir hitam yang jahat itu. Pertama yaitu
cermin sakti dari penyiihir utara yang berfungsi sebagai penangkis semua sihir,
kedua adalah bubuk bunga dandelion yang dapat melumpuhkan sang penyihir untuk
sementara yang mereka dapatkan dari penyihir barat, dan terakhir batu api abadi
yang di dapatkan dari gunung berapi tempat penyihir selatan berada. Semuanya
itu mereka dapatkan setelah mengalahkan ketiga penyihir anak buah wanita tua
itu.
Hansel
dan Grettel segera menyusun strategi, Hansel akan menyerang dari arah depan dan
Grettel dari arah belakang. Mereka berdua segera berpencar ke posisinya
masing-masing. Dan setelah mereka menyamakan waktu keduanya langsung mendobrak
pintu rumah itu, mereka berdua tidak menemukan sang penyihir dan ibunya. Di
tengah kebingungan Hansel dan Grettel terdengar dari luar suara cekikikan tawa,
yang tak asing di telinga kedua pemuda ini. Ternyata sang penyihir jahat itu
sudah berada di luar rumah tua itu dengan membawa ibu dari Hansel dan Grettel.
“Kalian
akan kalah, lihatlah bulan purnama merah itu” teriak penyihir tua itu penuh
percaya diri. Bulan purnama merah adalah syarat yang harus ada untuk penyihir
hitam menggambil seluruh kekuatan penyihir putih.
“Ibumu
akan mati, dan kalian berdua pun akan menyusulnya” terus ucap penyihir itu
penuh ambisi. Hansel dan Grettel tidak kehabisan akal. Sebelumnya mereka berdua
telah membakar serbuk sakti pembuat awan. Dan dalam waktu yang sama dengan
kehadiran bulan purnama merah reaksi dari serbuk itu pun mulai berfungsi, awan
tercipta dan dalam sekejap menutupi sinar dari bulan purnama itu. Melihat
kesempatan itu Hansel segera menyerang penyihir itu dengan menggunakan cermin
sebagai prisai dan pedang perunggu sebagai senjatanya. Grettel pun langsung
menyelamatkan ibunya dan setelah merasa ibunya telah berada di tempat yang aman
Grettel segera membantu kakaknya melawan penyihir itu. Efek dari serbuk itu pun
mulai habis, Hansel yang menyadari hal itu segera melemparkan buuk bunga
dandelion ke tubuh penyihir tua itu, dan Grettel yang melihat tindakan kakaknya
langsung menyiapkan anak panah yang mata panahnya adalah batu api abadi dengan
bidikan penuh konsentrasi Grettel melepaskan anak panahnya ke tubuh penyihir
itu. Dan panah itu pun menembus dada sang penyihir. Reaksi serbuk pembuat awan
pun habis, bersamaan dengan sinar purnama merah yang indah sang penyihir jahat
pun dapat mereka kalahkan. Hansel dan Grettel pun hidup bahagia dengan ibu yang
begit mereka sayangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar