Senin, 02 Februari 2015

Hasrulloh



Hansel dan Grettel
(Ubahan)

Dahulu di sebuah hutan hiduplah keluarga kecil yang damai dan harmonis. Sang ayah adalah seorang penebang kayu di hutan dan sang ibu sang penyihir putih  dengan dua anak mereka “Hansel dan Grettel”. Kehidupan mereka awalnya berjalan harmonis, namun semua berubah saat wanita tua datang ke rumah kecil mereka. Ternyata wanita tua itu adalah penyihir hitam yang merupakan musuh dari ibu Hansel dan Grettel. Pertempuran tak dapat  terelakan, Hansel dan Grettel harus menyaksikan sang ibu bertempur melawan penyihir jahat itu. Setelah lama kedua penyihir itu bertarung. Akhirnya sang penyihir putih kalah oleh penyihir hitam, dan wanita tua itu membawa penyihir putih bersamanya. Sang ayah yang mencoba menghalangi akhirnya menemui ajalnya. Hansel dan Grettel yang saat itu masih berumur belasan hanya bisa menangisi ayahnya yang meninggal dan sang ibu yang diculik oleh penyihir jahat itu. Namun di balik kesedihan mereka, Hansel dan Grettel berjanji akan membasmi semua penyihir hitam yang ada di dunia ini.
Lima tahun berlalu, Hansel dan Grettel tumbuh menjadi pemuda yang tangguh, nama mereka dikenal di mana-mana. Dan mereka pun di kenal dengan julukan sang pemburu penyihir. Semua cara membasmi penyihir mereka dapatkan dari buku yang pernah ibunya berikan sebelum ia diculik. Selama kurung lima tahun itu pula Hansel dan Grettel mencari persembunyian penyihir hitam yang telah menculik ibu mereka. Dan dari informasi yang mereka dapatkan dari berbagai sumber, akhirnya ia menemukan tempat penyihir itu bersembunyi. Ternyata penyihir tua itu bersembunyi di sebuah rumah tua di tengah hutan yang dimana tidak pernah satu orang pun yang datang kesana. Tanpa basa basi Hansel dan Grettel segera pergi ke hutan terlarang itu. Dengan berbekal buku petunjuk dari ibunya mereka berdua siap bertempur dengan penyihir yang telah membunuh ayah mereka.
Akhirnya mereka pun sampai di rumah penyihir itu bersembunyi. Mereka telah menyiapkan tiga syarat yang dapat mengalahkan penyihir hitam yang jahat itu. Pertama yaitu cermin sakti dari penyiihir utara yang berfungsi sebagai penangkis semua sihir, kedua adalah bubuk bunga dandelion yang dapat melumpuhkan sang penyihir untuk sementara yang mereka dapatkan dari penyihir barat, dan terakhir batu api abadi yang di dapatkan dari gunung berapi tempat penyihir selatan berada. Semuanya itu mereka dapatkan setelah mengalahkan ketiga penyihir anak buah wanita tua itu.
Hansel dan Grettel segera menyusun strategi, Hansel akan menyerang dari arah depan dan Grettel dari arah belakang. Mereka berdua segera berpencar ke posisinya masing-masing. Dan setelah mereka menyamakan waktu keduanya langsung mendobrak pintu rumah itu, mereka berdua tidak menemukan sang penyihir dan ibunya. Di tengah kebingungan Hansel dan Grettel terdengar dari luar suara cekikikan tawa, yang tak asing di telinga kedua pemuda ini. Ternyata sang penyihir jahat itu sudah berada di luar rumah tua itu dengan membawa ibu dari Hansel dan Grettel.
“Kalian akan kalah, lihatlah bulan purnama merah itu” teriak penyihir tua itu penuh percaya diri. Bulan purnama merah adalah syarat yang harus ada untuk penyihir hitam menggambil seluruh kekuatan penyihir putih.
“Ibumu akan mati, dan kalian berdua pun akan menyusulnya” terus ucap penyihir itu penuh ambisi. Hansel dan Grettel tidak kehabisan akal. Sebelumnya mereka berdua telah membakar serbuk sakti pembuat awan. Dan dalam waktu yang sama dengan kehadiran bulan purnama merah reaksi dari serbuk itu pun mulai berfungsi, awan tercipta dan dalam sekejap menutupi sinar dari bulan purnama itu. Melihat kesempatan itu Hansel segera menyerang penyihir itu dengan menggunakan cermin sebagai prisai dan pedang perunggu sebagai senjatanya. Grettel pun langsung menyelamatkan ibunya dan setelah merasa ibunya telah berada di tempat yang aman Grettel segera membantu kakaknya melawan penyihir itu. Efek dari serbuk itu pun mulai habis, Hansel yang menyadari hal itu segera melemparkan buuk bunga dandelion ke tubuh penyihir tua itu, dan Grettel yang melihat tindakan kakaknya langsung menyiapkan anak panah yang mata panahnya adalah batu api abadi dengan bidikan penuh konsentrasi Grettel melepaskan anak panahnya ke tubuh penyihir itu. Dan panah itu pun menembus dada sang penyihir. Reaksi serbuk pembuat awan pun habis, bersamaan dengan sinar purnama merah yang indah sang penyihir jahat pun dapat mereka kalahkan. Hansel dan Grettel pun hidup bahagia dengan ibu yang begit mereka sayangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar