RIMA
TIANA 2013070117
DONGENG-
GADIS
BERKERUDUNG MERAH
Matahari
menyapa bumi pada pagi yang cerah. Di sebuah desa kecil yang indah di pinggir
hutan, terdengar alunan nada merdu dari nyanyian seorang gadis kecil. Ini
adalah hari ulang tahunnya, itu sebabnya ia terlihat amat bahagia.
“Kado!,
aku harus meminta kado ulang tahunku kepada ibu.” Si gadis kecil itu
menjentikkan jarinya ketika dalam benaknya tersirat sebuah hadiah yang akan ia
dapatkan dari ibunya.
“Ibu,
mana kado ulang tahun untukku?.” Dengan manja, gadis kecil itu meminta hadiah
ulang tahun dari ibunya yang saat itu sedang membuat kue di dapur.
“Ibu
punya hadiah istimewa buat kamu sayang.” Jawab sang ibu lembut dengan penuh
senyum sambil sesekali mengaduk adonan kue yang belum matang.
“Sebentar,
masakan kue ibu hampir selesai.” Si gadis kecil itu dengan sabar menunggu sang
ibu menyelesaikan pekerjaannya.
“Ayo
sayang, kita ke kamar.” Ibupun mengajak gadis kecilnya ke kamar untuk
memberikannya hadiah. Si gadis kecil terlihat sangat tidak sabar untuk melihat
hadiah yang akan ia dapatkan dari ibunya.
Sebuah
kotak kecil yang dilapisi dengan bungkus kado berwarna merah, sekarang sudah
berada di tangan si gadis kecil yang manis itu. Warna merah adalah warna
kesukaannya. Dengan sangat hati-hati, si gadis kecil itu membuka kotak berwarna
merah tersebut. Hadiah yang ia dapatkan dari ibunya yang tersayang.
“Waahh
kerudung berwarna merah!. Aku suka sekali ibu. Terima kasih ibuku sayang.”
Dengan penuh kebahagiaan, gadis kecil itu mencium dan memeluk ibunya.
“Aku
akan selalu memakai kerudung ini ibu.” Sejak saat itu, si gadis kecil dikenal
dengan nama “Gadis berkerudung Merah.”
-0-
Pada
suatu sore, ibu meminta kepada gadis berkerudung merah untuk mengunjungi
neneknya yang sedang sakit. Jalan ke rumah nenek sangat jauh dan berbahaya.
Banyak binatang buas yang berkeliaran. Harus memasuki hutan agar cepat sampai
ke rumah nenek. Tapi dengan senang hati, gadis kerudung merah menuruti
perkataan sang ibu dan mau mengunjungi nenek di rumahnya dengan membawa kue-kue
yang enak buatan ibu.
“Di
hutan sana sangat berbahaya sayang. Kamu harus hati-hati dan cepat sampai ke
rumah nenek. Hari sudah sore.” Ucap sang ibu dengan sangat lembut.
“Dan
ingat!. Kamu tidak boleh berbicara dengan siapapun. Tidak boleh berbicara
dengan orang asing yang tidak kamu kenal.” Lanjutnya.
“Iya
ibu, aku pergi dulu ya bu, dadaah ibu.” Dengan ceria, gadis berkerudung merah
itu meninggalkan rumah menuju rumah neneknya.
Gadis
berkerudung merah sangat ceria dan menikmati perjalanannya. Ia terus
bernyanyi-nyanyi riang sambil berjalan. Melewati bunga-bunga yang indah. Hingga
ia lupa dengan pesan sang ibu.
Tiba
di hutan, ada seseorang yang datang dari balik pohon menghampiri si gadis
berkerudung merah.
“Hai
gadis berkerudung merah, mau kemana kau?.” Tanya orang itu.
“Aku
mau menjenguk nenek dan memberikan kue ini.” Jawab si gadis berkerudung merah.
Ia lupa akan pesan ibunya bahwa ia tidak boleh berbicara kepada orang asing
yang tidak ia kenal.
-0-
Sampailah
si gadis berkerudung merah ke rumah neneknya.
“Ibu
bilang, nenek sedang sakit. Aku tidak boleh mengganggu nenek. Lebih baik aku
langsung masuk saja dan pergi ke kamar nenek.” Ucap si gadis berkerudung merah
dalam hatinya.
Akhirnya,
gadis berkerudung merahpun memasuki kamar nenek. Dan ia mendapati neneknya sedang
berbaring di ranjangnya.
“Hai
sayangku, rupanya kamu sudah sampai. Sini sayang, duduk di samping nenek.” Ucap
sang nenek.
“Nek,
kenapa suara nenek berubah?.” Tanya si gadis berkerudung merah.
“Ooh
ini karna tenggorokan nenek sedang sakit.” Jawabnya.
“Tapi
nek, kenapa telinga nenek menjadi sangat besar?.”
“Ini
agar nenek bisa mendengar suaramu yang indah itu dengan baik.”
“Tapi,
kenapa mata nenek jadi besar sekali?.”
“Ini
supaya nenek bisa melihatmu dengan baik sayang.”
“Terus,
kenapa gigi nenek sangat besar dan runcing?.”
“Ini,
supaya aku bisa memakanmu. Hahahaaaa.”
Ternyata,
yang dianggap nenek oleh gadis berkerudung merah ini adalah seekor srigala buas
yang suka memakan manusia. Dia telah melahap sang nenek. Gadis berkerudung
merah teriak meminta tolong. Dan akhirnya, srigala memakannya juga.
Tapi
tidak lama setelah itu, datang penjaga hutan yang mendengar teriakan dari arah
rumah nenek. Ia mendapati srigala sedang berbaring dengan perut yang gendut.
Sang penjaga hutanpun lalu menangkap srigala itu dan membelah perut srigala
tersebut.
Akhirnya
gadis berkerudung merah dan nenek selamat dan tidak mati di dalam perut
srigala.
TAMAT
AMANAT:
Amanat
yang dapat kita ambil dari dongeng gadis berkerudung merah ini adalah
bahwa kita harus mendengarkan nasihat orang tua. Mengingat apa yang ia katakan
kepada kita dan menurutinya agar kita tidak celaka nantinya. Karena orang tua
selalu ingin yang terbaik buat anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar