Apa Arti Seragamku?
Di jamku pukul 06:00 wib, aku dibangunkan ibuku, aku pun bergegas bangun karena aku tau ini hari pertamaku masuk sekolah dasar (SD). Aku senang, aku bahagia, Laah… ibuku juga ikut bahagia?” Tanya dalam hatiku. Aku pun melontarkan pertanyaan kepada ibuku.
“Ibu… mengapa kau bahagia?, seperti apa yang aku rasakan?” aku bertanya sambil tersenyum.
“Tidak nak, ibu hanya bangga denganmu nak, kau bersemangat dihari pertamamu sekolah ini.” Ibu menjawab dengan muka bangga.
“kau akan menjadi harapan bangsa nak.” Ibu memelukku
”hmmm…. Kamu bau asem,” ibu meledekku dengan menutup hidungnya, “mandi dulu gih, inikan hari pertamamu”
“Siap komandan!” aku menjawab dengan tangan hormat, layaknya seorang tentara yang sedang mendapatkan perintah dari atasannya.
Di jamku pukul 07:00 wib, aku telah tiba 5 menit yang lalu bersama ibuku yang menghantarkan. Akupun langsung masuk ke dalam kelas, suasana baru menghantarkanku kepada perasaan yang dag dig dug sebutan rasa yang tak menentu. Tas baru, buku baru, kursi baru, meja baru, kelas baru teman baru, yang paling aku suka, adalah seragamku.
Seseorang dengan gagah, berseragam batik berjalan dengan penuh wibawa seperti seorang yang sangat dihormati, masuk ke dalam kelas. Dia menyapa seisi kelas dengan salam. Aku tak pun langsung menjawab salamnya. Dia pun memperkenalkan diri.
“Waaaaaaawwwww….. Ternyata dia adalah Guruku” ucapan takjub kepadanya.
Aku selalu tersenyum di saat Guru menjelaskannya, dan selalu bersungguh-sungguh
“Teettttt….. “ Bel tanda selesai sekolah telah tiba.
Sesampainya aku di rumah, aku langsung bercerita kepada ibuku, tentang senangnya bersekolah.
“yasudah, sekarang kamu copot seragammu, dan simpanlah yang rapih” tegur ibuku.
Saat ku sampai di depan pintu lemariku, sambil memegang seragamku, dan aku merasa bingung, mengapa seragamku ini berwarna MERAH dan PUTIH???
“Naaaaakk, saatnya makan siang” Teriakan ibuku, memecahkan lamunanku.
Hari esok pun telah tiba, waktunya ku berangkat ke sekolah. Sekrang pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), aku di jelaskan tentang bagaimana membela tanah air? Akupun sedikit mengerti tentang bagaimna membela tanah airku ini.
“PERANG, itu bukan solusinya.”
6 tahun berlalu, 6 tahun pula ku belajar di sini, “ya! SD ku tercinta”
Aku senang karena besok adalah hari kelulusan ku di SD ku ini.
Di jamku saat ini pukul 20:00 wib. Rasa tak menuntu itu muncul kembali, rasa yang aku rasakan saat hari pertamaku masuk sekolah (6 tahun lalu). Sebentar lagi aku akan melanjutkan sekolahku, dan berganti seragam.
“haaaaahhh…. Bentar lagi seragamku ini berganti” gerutuh dikamarku.
Sambil memegang seragam MERAH-PUTIH ku ini. Lagi-lagi aku bingung dengan arti warna seragamku ini (Merah-Putih).
Langsung saja aku bertanya kepada kakekku yang pensiunan dari Tentara Negara Indonesia (TNI).
“kek, apa arti dari seragamku ini?” aku bertanya sambil duduk dipangkuan kakekku.
”Begini cu, dengarkan kakek” sambil mengelus2 punggungku. “Kakek Tanya, seragammu berwarna apa cu?”
“Merah-Putih kek!”
“Apa warna darahmu?”
“Merah”
“Warna tulangmu?”
“Putih Kek”
“Sekarang kamu paham?” itu semua ada di dalam tubuhmu?”
“iya!” jawabku dengan berusaha memahami maksudnya.
“Jagalah negaramu ini, seperti kamu menjaga tubuhmu ini.” Kakekku menjelaskan maksud dari kata-katanya.
“Bukan berarti kita harus berperang, dengan cara rajin belajar itu salah satu cara membela negaramu, membela negaramu dari kebodohan.” Lanjut Kakek menjelaskan.
Hari esok pun tiba, yang menjadi hari kelulusanku di SD, rasa campur aduk menyelimuti ku, keluargaku dateng semua. Tak disangka-sangka, aku mendapatkan juara.
Aku sangat senang, begitupun keluargaku, aku diminta memberi sambutan. Disitu aku berpesan kepada seluruh orang yang hadir di acara kelulusan itu. Bahwa : “ Dengan cara belajar, kau telah membela negaramu ini dari kebodohan, belalah negaramu seperti kau membeli diri sendiri”
Tepuk tanganpun menyelimuti acara itu ………