Senin, 16 Februari 2015

TANAH AIR
 Dari sabang samapi merauke
Terjajar untaian pulau
Dari pulau we sampai pulau rote
Dibelah oleh garis khatulistiwa

Batak jawa, sunda, dayak, asmat
Terikat oleh bhineka tunggal ika
Lima dasar negara terpatri kuat dalam jiwa 250 juta rakyatnya

Ramah, gemah ripah loh jinawi
Jadi ideologi rakyatnya
Itulah INDONESIA



Selasa, 10 Februari 2015

puisi uas andi rustiandi 2011070053

TANAH AIR
 Dari sabang samapi merauke
Terjajar untaian pulau
Dari pulau we sampai pulau rote
Dibelah oleh garis khatulistiwa

Batak jawa, sunda, dayak, asmat
Terikat oleh bhineka tunggal ika
Lima dasar negara terpatri kuat dalam jiwa 250 juta rakyatnya

Ramah, gemah ripah loh jinawi
Jadi ideologi rakyatnya
Itulah INDONESIA



cerpen uas. andi rustiandi 2011070053

Cinta Tanah Air

Suatu hari ada seorang pemuda dari kalangan sederhana yang memiliki jiwa Cinta akan Tanah Air. Pemuda ini tinggal di sebuah desa terpencil di ujung pulau Jawa, Indonesia. Pemuda ini memiliki tekad kuat untuk membuat perubahan baik di kalangan keluarga maupun masyarakat. Pemuda ini beernama Andi, terlahir dari orang tua yang berbeda asal. Ayahnya berasal dari Tasikmalaya dan ibunya dari bandung. Andi memiliki dua saudara perempuan.
Andi adalah anak yang pendiam, namun di dalam kediamannya itulah ia berpikir dengan keadaan sekitarnya. Ia memiliki satu impian yang ingin ia wujudkan, yaitu menjadi pemimpin bangsa dan bisa membahagiakan orang tuannya. Walau ia tidak menjadi pejabat di negarannya namun ia ingin menjadi pemimpin bangsa yang dapat membuat masyarakat menjadi sejahtera dan sederajat. Satu hal yang mendasari perbuatan Andi yaitu, Kecintaan akan Tanah Air yang ia tinggali. Berbagai pengalaman telah ia dapatkan dalam keanggotaannya di dalam organisasi. Mulai dari Pasukan pengibar bendera, Pecinta Alam, ataupun Ormas-Ormas lainnya. Dari sanalah ia sebagai pemuda sederhana tersadar akan pentingnya pengorbanan terhadap Tanah Air, Terlebih lagi kepada Tanah Air yang telah dipertahankan oleh para leluhur karena jajahan negara lain. Alangkah tragisnya jika bangsa yang sudah diperjuangkan sampai ribuan nyawa taruhannya tidak di  jaga dengan baik. Andi menyiasatinya dengan perubahan kecil, sedikit demi sedikit. Ia mencoba menyadarkan kalangan pemuda lainnya untuk tetap menjaga Tanah Air kita ini. Berbagai cara telah ia lakukan mulai dari mengajak temannya untuk membuang sampah pada tempatnya, menaati peraturan yang ada. Karena menurut Andi hal kecil itulah yang dapat membuat bangsa kita tetap bertahan kejayaannya. Ia berpendapat tidak perlulah seseorang membuktikan Kecintaan akan Tanah Airnya dengan berperang. Namun bila ia lupa akan sesuatu hal yang kecil, maka keruntuhan Bangsa akan mudah terjadi. Ia berangan untuk membuat bangsanya menjadi Produktif, dan selalu menghargai karya, budaya sendiri. Karena di situlah kunci dari kemajuan sebuah Bangsa.
Di zaman yang sangat kacau ini, pedoman yang harus di miliki oleh manusia adalah keimanan, keberanian mencoba, dan pantang untuk menyerah. Karena ketiga itulah yang penting di kehidupan bangsa ini. Menurut Andi banyak pemuda kurang akan keimanan, hingga ia rela menjadi Pekerja Seks Komersial. Ada pula pemuda yang memiliki pandangan untuk keberanian mencoba kearah yang negatif, misalnya pemuda yang ikut-ikutan untuk memakai narkoba. Namun faktor tidak memiliki  jiwa pantang menyerah juga dapat berpengaruh bagi rusaknya generasi muda, pemuda yang frustasi akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sinilah Impian Andi di mulai, Mulai menjaga teman sekitar agar termotivasi akan tiga kunci sukses bangsa.
Mungkin hal awal yang dilakukan oleh Andi untuk membenarkan moral bangsa adalah perbuatan yang di mulai dari diri sendiri, agar warga di sekitarnya dapat tahu contoh perbuatan baik sehingga masyarakat tahu akan koridor perbuatan baik untuk memperbaiki bangsa. Andi mengambil contoh perbuatandari para pahlawan. Dengan semangat serta keikhlasan hati para pahlawan yang di tanamkan di dalam pemikiran anak muda ini.
Hal inilah yang dapat membuat si Andi termotivasi untuk melakukan penerusan penjagaan negara yang telah di perjuangkan oleh para pahlawan yang telah gugur. Hal yang di harapkan pemuda ini adalah bagaimana dirinya merubah dan mendapatkan Bangsa, Negri yang sejahtera seperti yang ia impikan.



Andi Rustiandi
2011070053

Abdu Rohman (Puisi UAS)



MERAH PUTIH

Dengarkan jeritan para pahlawan yang tertembak

Dengarkan teriakan pasukan bambu runcing yang menyerukan kata merdeka

Lihatlah darah-darah yang berceceran demi kebebasan dan merampas haknya kembali

tengoklah para ayah yang melepaskan pakaiannya demi menyelimuti anak-anak tercintanya

cobar enungkan…. Renungkanlah

betapa kejamnya para penjajah merusak Negara ini

betapa serakahnya mereka

namun tidak ada kata menyerah bagi kami putra Indonesia

niat dan tujuan kami hanya satu MERDEKA

dan merobek bendera yang berkibar di tanah tercintaini

merubahnya, merobek biru yang melekat di antara merah dan putih

semua demi MERAH PUTIH tanpa ada biru di dalamnya

Jammaad Ramadhon (Cerpen UAS)


Piala Untuk Yuni

“ Hai...Ayo kita main!.” Seru seorang anak mengajak Aska bermain. Aska yang tersenyum dan membiarkan anak itu berlalu dengan bola sepak yang selalu ia tendang-tendang. Aska adalah anak yang pendiam.  Dia lebih senang bermain di dalam rumah, baginya bermain di rumah akan lebih aman daripada bermain di luar.
Pada suatu hari ada seorang anak perempuan yang ingin menagajak Aska pergi bermain di lapangan, namun dia dan Aska menolaknya dengan alasan hanya ingin bermain di dalam rumah/ Tetapi anak perempuan itu tidak mau menyerah. Dia mengambil segenggam tanah basah dan tanpa pikir panjang ia melemparkan tanah itu ke arah Aska
“ Hai, kalau kamu berani kejar aku,!” tantang gadis itu. Aska yaang merasa tertantang segera mengejar anak perempuan itu . akhirnya anak itu bisa mangajak Aska keluar dari lingkungan rumahnya. Aska terus mengejar anak perempuan itu. Dan tanpa sadar mereka telah tiba di lapangan desa. Di sana telah banyak berkumpul anak-anak yang lainnya.
“Hai Yun!, hebat kau bisa mengajak Aska kesini, bagaimana caranya?.” Tanya salah seorang anak kepada Yuni. Dan anak perempuan yang ternyata bernama Yuni itu hanya menjawab dengan senyuman.
“Aska ayo main bola, anggap saja ini seperti pasukan mu di Game COC.” Ajak perempuan itu. Matanya begitu berbinar, wajahnya yang manis dipenuhi dengan keceriaan. Dan untuk pertama kalinya Aska mau bermain bersama dengan  anak-anak lainnya.
Setelah lelah bermain, Aska dan anak-anak lainnyapun istirahat, dan hal baru yang Aska alami ini ternyata lebih menyenangkan daripada bermain dengan permaianan elektronik. Besoknya ia memutuskan untuk  bermain lagi dengan anak perempuan itu
Pagi hari pun datang, Aska tidak sabar menunggu kedatangan Yuni. Tapi hari ini tampaknya Yuni tidak akan datang. Ia akan pergi ke luar kota. Ayahnya dipindahkan kerja keluar kota. Mau tidak mau, Yuni dan keluarganya harus ikut pergi. Aska yang mendengar berita itu segera pergi kerumah Yuni yang tidak jauh dari rumahnya. tetapi ketika ia sampai di rumah Yuni, tidak ada seorangpun di sana. Ketika Aska akan pergi, datang seorang wanita paruh baya memberikan sepucuk surat.

 Untuk temanku Aska,..
Maaf sebelumnya tidak memberitahukan kepergian ku yang mendadak ini. Aku akan pergi ke surabaya karena ayah ku di tugaskan di sana. Aku berharap kita bisa bertemu suatu saat nanti. Dan aku berharap kamu bisa menjadi pemain Timnas suatu saat nanti. Karena aku selalu suka anak yang mahir bermain sepak bola. Jaga dirimu baik-baik.
Yuni
                                                                                                                        
Semenjak mendapat surat itu, Aska berlatih keras dan ia pun masuk dalam SKUAT Timnas U-19,  ini adalah pertandingan yang menentukan bagi Timnas Indonesia. Tim garuda akan berhadapan dengan pasukan negeri ginseng dalam final piala AFC U-19.
Setelah lagu kebangsaan masing-masing dinyanyikan dengan suara yang lantang, pertandinganpun di mulai. Tim Korea memimpin terlebih dahulu, setelah pada menit ke-45 mereka berhasil membobol gawang Timnas. Babak kedua dimulai, Timnas menyamakan kedudukan, setelah menit ke- 67  Aska berhasil mencetak gol. Pada lima belas menit peluit akhir ditiup kedua tim saling jual beli serangan. Dan akhirnya pada menit ke -90 lagi-lagi Aska berhasil mencetak gol kemenangan. Indonesiapun menjadi juara dan Aska di nobatkan sebagai pemain terbaik. Dan saat sesi wawancara, Aska mengucap satu kata yang telah lama Ia pendam.
“Yuni terimakasih, ini untukmu.” Begitu ucapnya.
Yuni yang melihat dari layar kaca barsyukur, akkhirnya Aska dapat mengharumkan nama Indonesia di kawasan Asia.

Abdu Rohman ( Cerpen Uas)






PAHLAWAN KITA


Pagi itu, “ tidak terasa 4 hari lagi kita memperingati hari kemerdekan kit ya bay!”, seru ivan kepada bayu teman karibnya itu. Ya, mereka berdua adalah dua sahabat sedari kecil, sampai saat inipun mereka sering tampil bersama. Ivan dan Bayu merupakan tetangga dekat, kedua orangtuanya merupsksn sahabat sedari kecil pula. Ya, bisa dibilang  Ivan dan Bayu meneruskan tali silaturahmi kedua orang tuanya itu. Mereka berdua bisa dibilang anak yang pandai, Ya, dari SD  sampai SMP, merka selalu mendapat peringkat kelas, bukan itu saja, merekapun saling bergantian untuk menjadi yang terbaik disekolahnya. Jika tidak ivan yang mendapatkan ranking pertama maka Bayu yang mendapatkannya. Dari prestasinya itulah merekapun dipercaya untuk bisa memimpin OSIS di sekolah mereka. Ivan ditunjuk sebagai ketua dan Bayu sebagai wakilnya.
Bertepatan dengan moment kemerdekaan yang 4 hari lagi tiba, mereka berencana mengadakan suatu perlombaan di sekolahnya Yang tentunya membutuhkan partisipasi dari siswa lainnya untuk bergabung menjadi anggota panitia. “ oke Bay, sekarang kita buat susunan panitianya, tapi tentunya kita butuh anggota dan partisipasi dari anak-anak kelas lainnya yang tentunya dapat membantu mensukseskan acara nanti” jelas Ivan kepada Bayu. “Beres van siaapp, yaudah, gw ke kelas yang lain dlu ya van, sambil mau informasikan prihal masalah acara ini “ jelas Bayu kepada Ivan. Dengan membawa setumpuk lembar informasi Bayu masuk kedalam seluruh kelas. Sampai didepan kelas VII, Bayu berhenti sejenak an mengintip di balik kaca pintu kelas itu yang memang sedang ada salah seorang Guru yang mengisi jam pelajaran. Ibu Susan namanya  tok tok tok”, bunyi ketukan pintu kelas itu ? permisi Ibu, maaf mengganggu belajarnya aku Cuma mau bagikan lembar informasi ini boleh ya Buuu “ rayu Bayu kepada Bu Susan, sambil tersenyum Ibu susan pun menjwab dengan lembut” boleh kok Bayu, silahkan” tanpa berfikir panjang Bayu langsung menyampaikan tujuannya itu. “ baik teman-teman sekalian untuk menyambut hari raya kemerdekaan yang tinggal beberapa hari lagi akan datang, kami dari pengurus OSIS ingin mengadakan suatu perlombaan di sekolah kita ini, maka dari itu ,kami membutuhkan partisipasi dari teman-teman seklian untuk menjadi bagian dari kepanitiaan kami, guna mensukseskan acara ini, kira-kira siapa yang bersedia untuk bergabung?”, jelas Bayu sambil mencari siapa saja anggota panitia yang mau ikut bergabung bersamanya. Ditengah pejelsan Bayu, ada salah satu siswa yang merasa tidak suka dengan rencana kegitan Tersebut.”  Ah , ngapain sii pake acara perlombaan-perlombaan segala, buang-bung waktu tau nggak, mending kita jalan-jalan ke mall, nonton , kalo ngaa maen ps, dari pada sakit-sakitan jatuh dari karung, kotor-kotorin baju aja.” Ketus Yuda siswa di kelas tersebut yang kurang suka dengan rencana kegiatan  tersebut. Bayupun langsung merespon ucapan dari Yuda “  sebelumnya saya mohon maaf bilamana ada yang keberatan dengan acara ini, kamipun  tidak memaksakan kepada kalian untuk ikut berpartisipasi, namun kami hanya ingin mengajak kepada teman-teman sekalian untuk mencoba mengenang jasa para pahlawan kita pada saat itu, pra pahlawan bangsa yang telah gugur di medan perang demi mempertahankan kebebasan bangsa kita tercinta ini, demi merampas hak-hak merek kembali dengan mempertaruhkan nyawa mereka tanpa ragu berdiri dibarisan yang paling depan, itu semua mereka lakukan dengan satu tujuan yaitu “MERDEKA”, jelas Bayu sambil sedikit emosional menympaikan hal tersebut di depan teman-teman di kelas itu, amat sangat terlihat semangat yang berkobar-kobar dalam diri Bayu itu, “ dan kita sebagai generasi muda, apa sulitnya bagi kita hanya sekedar untuk mengenang mereka, kita tidak diminta untuk berperang mengangkat senjata, mengorbankan nyawa kita, sebab apa ? karena kita telah menikmati hasil jerih payah para pahlawan kita yang telah berguguran itu, yaitu “KEBEBASAN” kita tinggal mengisinya dengan hal-hal positiv teman kita tidak dituntut untuk berperang..” jelas Bayu dengan semangat yang mengebu-gebu. Mendengar penjelasan dari Bayu , Yudapun langsung menghampiri Bayu  Bay, maafin gw ya, gw janji gw bakalan lebih menghargai arti sejarah sekarang, gw mau kok ikut partisispasi di kepanitiaan lu” sesal Yuda. Sambil tersenyum Bayu menepuk pundak Yuda dan berkata” kita ini pemuda bangsa teman, tidak ada salahnya kita mengenang dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif “. Banggalah jadi Indonesia Dan banggalah kepada para pahlawan kita.

SEKIAN

M.Shodiq.A 2013070135 (Puisi UAS)

Tempe Goreng

Aku terlahir dari keluarga tak begitu mampu

Mampunya aku karenamu

Kau tak membodohkankanku

Bahkan aku pintar karenamu

Mataku memandang buku

Sakuku hanya mampu membelimu

Bercita-cita menjadi guru

Agar menjadi seperti ibuku

M.Shodiq.A 2013070135 (cerpen UAS)

Apa Arti Seragamku?

Di jamku pukul 06:00 wib, aku dibangunkan ibuku, aku pun bergegas bangun karena aku tau ini hari pertamaku masuk sekolah dasar (SD). Aku senang, aku bahagia, Laah… ibuku juga ikut bahagia?” Tanya dalam hatiku. Aku pun melontarkan pertanyaan kepada ibuku.

“Ibu… mengapa kau bahagia?, seperti apa yang aku rasakan?” aku bertanya sambil tersenyum.
“Tidak nak, ibu hanya bangga denganmu nak, kau bersemangat dihari pertamamu sekolah ini.” Ibu menjawab dengan muka bangga.
“kau akan menjadi harapan bangsa nak.” Ibu memelukku
”hmmm…. Kamu bau asem,” ibu meledekku dengan menutup hidungnya, “mandi dulu gih, inikan hari pertamamu”
“Siap komandan!” aku menjawab dengan tangan hormat, layaknya seorang tentara yang sedang mendapatkan perintah dari atasannya.

Di jamku pukul 07:00 wib, aku telah tiba 5 menit yang lalu bersama ibuku yang menghantarkan. Akupun langsung masuk ke dalam kelas, suasana baru menghantarkanku kepada perasaan yang dag dig dug sebutan rasa yang tak menentu. Tas baru, buku baru, kursi baru, meja baru, kelas baru teman baru, yang paling aku suka, adalah seragamku.

Seseorang dengan gagah, berseragam batik berjalan dengan penuh wibawa seperti seorang yang sangat dihormati, masuk ke dalam kelas. Dia menyapa seisi kelas dengan salam. Aku tak pun langsung menjawab salamnya. Dia pun memperkenalkan diri.
“Waaaaaaawwwww….. Ternyata dia adalah Guruku” ucapan takjub kepadanya.
Aku selalu tersenyum di saat Guru menjelaskannya, dan selalu bersungguh-sungguh
“Teettttt….. “ Bel tanda selesai sekolah telah tiba.
Sesampainya aku di rumah, aku langsung bercerita kepada ibuku, tentang senangnya bersekolah.
“yasudah, sekarang kamu copot seragammu, dan simpanlah yang rapih” tegur ibuku.
Saat ku sampai di depan pintu lemariku, sambil memegang seragamku, dan aku merasa bingung, mengapa seragamku ini berwarna MERAH dan PUTIH???
“Naaaaakk, saatnya makan siang” Teriakan ibuku, memecahkan lamunanku.
Hari esok  pun telah tiba, waktunya ku berangkat ke sekolah. Sekrang pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), aku di jelaskan tentang bagaimana membela tanah air? Akupun sedikit mengerti tentang bagaimna membela tanah airku ini.
“PERANG, itu bukan solusinya.”
6 tahun berlalu, 6 tahun pula ku belajar di sini, “ya! SD ku tercinta”
Aku senang karena besok adalah hari kelulusan ku di SD ku ini.

Di jamku saat ini pukul 20:00 wib. Rasa tak menuntu itu muncul kembali, rasa yang aku rasakan saat hari pertamaku masuk sekolah (6 tahun lalu). Sebentar lagi aku akan melanjutkan sekolahku, dan berganti seragam.
“haaaaahhh…. Bentar lagi seragamku ini berganti” gerutuh dikamarku.
Sambil memegang seragam MERAH-PUTIH ku ini. Lagi-lagi aku bingung dengan arti warna seragamku ini (Merah-Putih).
Langsung saja aku bertanya kepada kakekku yang pensiunan dari Tentara Negara Indonesia (TNI).
“kek, apa arti dari seragamku ini?” aku bertanya sambil duduk dipangkuan kakekku.
”Begini cu, dengarkan kakek” sambil mengelus2 punggungku. “Kakek Tanya, seragammu berwarna apa cu?”
“Merah-Putih kek!”
“Apa warna darahmu?”
“Merah”
“Warna tulangmu?”
“Putih Kek”
“Sekarang kamu paham?” itu semua ada di dalam tubuhmu?”
“iya!” jawabku dengan berusaha memahami maksudnya.
“Jagalah negaramu ini, seperti kamu menjaga tubuhmu ini.” Kakekku menjelaskan maksud dari kata-katanya.
“Bukan berarti kita harus berperang, dengan cara rajin belajar itu salah satu cara membela negaramu, membela negaramu dari kebodohan.” Lanjut Kakek menjelaskan.

Hari esok pun tiba, yang menjadi hari kelulusanku di SD, rasa campur aduk menyelimuti ku, keluargaku dateng semua. Tak disangka-sangka, aku mendapatkan juara.
Aku sangat senang, begitupun keluargaku, aku diminta memberi sambutan. Disitu aku berpesan kepada seluruh orang yang hadir di acara kelulusan itu. Bahwa : “ Dengan cara belajar, kau telah membela negaramu ini dari kebodohan, belalah negaramu seperti kau membeli diri sendiri”

Tepuk tanganpun menyelimuti acara itu ………





Jammaad Ramadhon (puisi UAS)


Pahlawan yang ku kenang

Merah melambangkan keberanian
Putih melambangkan kesucian
Keberanianmu memberantas penjajah
Kesucian hatimu untuk membela negeri ini
Pahlawan....

Maju di barisan paling depan
Langkah mu tak pernah terhentikan
Tak pernah menganal lelah
Sekujur tubuh berlumur darah
Pahlawan...

Terima kasih ku ucapkan
Atas semua yang kau curahkan
Sampai titik darah penghabisan
Hingga tak pernah mengenal lelah
Pahlawan...

Terima kasih para pahlawan bangsa
Kau lah pahlawan dalam hidupku
Terima kasih mamah dan papah
Kau telah mengenalkan aku pada pahlawan